FOTO: Penyerahan piagam dan
plakat penganugerahan pahlawan nasional Tombolotutu, dari ahli waris kepada
Pemkab Parmout, untuk kemudian diserahkan kepada Gubernur Sulteng. FOTO:
JEFRI
TINOMBO, JOURNASTORIA - Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura mengatakan, atas nama masyarakat Sulteng, pihaknya mengucapkan terima kasih atas penganugerahan Tombolotutu sebagai pahlawan nasional. Menurutnya, hal ini terwujud berkat kerja keras dari semua pihak, dalam upaya pengusulan ini.
"Mari kita menjadikan nilai perjuangan Tombolotutu sebagai energi dalam pembangunan Sulteng. Kami juga akan meminta agar kepahlawanan Tombolotutu dijadikan bahan pembelajaran sejarah di satuan pendidikan," ujar gubernur, dalam syukuran atas penetapan Tombolotutu sebagai pahlawan nasional dari Provinsi Sulteng, yang digelar Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Jumat (26/11/2021). Syukuran ini dilaksanakan di Istana Raja Moutong, Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong.
Pihaknya juga berharap, penganugerahan Tombolotutu ini dapat menjadi pemantik untuk pengusulan tokoh-tokoh lainnya di Sulteng.
Ahli waris Tombolotutu, Andi Mulhanan Tombolotutu, dalam sambutannya mengatakan, pihaknya atas nama ahli waris yang diamanahi untuk menerima penganugerahan pahlawan nasional oleh Presiden, mengapresiasi mantan Bupati Parmout dan Gubernur Sulteng, Longki Djanggola serta Gubernur Sulteng saat ini, Rusdy Mastura, beserta Pemprov Sulteng, yang mendukung upaya pengusulan pahlawan nasional ini.
Pihaknya juga mengucapkan kasih kepada Pemkab Parigi Moutong dan juga tim peneliti yang diketuai Dr. Lukman Najamuddin, M.Hum, yang bekerja keras dalam upaya pengusulan ini.
Penganugerahan Tombolotutu sebagai pahlawan nasional ini kata dia, adalah milik masyarakat. Bagi Mulhanan, sejak ditetapkannya Tombolotutu sebagai pahlawan nasional, pihak keluarga telah mewakafkan nama Tombolotutu untuk kepentingan publik dan masyarakat.
"Nilai-nilai kejuangan Tombolotutu harus diwarisi, yakni memperjuangkan kedaulatan tanah kelahiran, yang diimplementasikan dengan menjaga sumber daya yang kita miliki, misalnya sumber daya alam dan kelautan. Mari kita jaga bersama nama Tombolotutu ini," ujarnya.
Ketua Tim Peneliti Tombolotutu, Dr. Lukman Najamuddin, M.Hum mengatakan, proses pengusulan pahlawan tidak semudah yang kita bayangkan dan melalui proses yang melelahkan. Sumber sejarah tentang sosok Tombolotutu sendiri kata dia, cukup banyak yang dikumpulkan oleh tim peneliti, khususnya dokumen berbahasa Belanda, yang dirumuskan menjadi sebuah buku berjudul Bara Perlawanan di Teluk Tomini: Perjuangan Melawan Belanda.
"Terima kasih kepada Pemkab Parigi Moutong, yang telah memfasilitasi kami untuk menelusuri data sejarah tentang sosok Tombolotutu. Hal ini penting, dalam upaya pengusulan Tombolotutu sebagai pahlawan nasional," ujarnya.
Lanjut Dr. Lukman, ke depan akan dilakukan upaya untuk mengusulkan tokoh-tokoh lainnya, yang juga punya peluang untuk diusulkan menjadi pahlawan nasional. Pihaknya juga berharap, ada tindak lanjut dari pemerintah daerah terkait pengusulan ini, misalnya merealisasikan buku-buku teks pelajaran tentang kisah kepahlawanan Tombolotutu.
Sementara itu, Wakil Bupati Parigi Moutong, Badrun Nggai, mewakili pemkab, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung upaya pengusulan Tombolotutu sebagai pahlawan nasional.
Pada prosesi syukuran ini juga dilakukan penyerahan piagam dan plakat penganugerahan pahlawan nasional Tombolotutu, dari ahli waris kepada Pemkab Parmout, untuk kemudian diserahkan kepada Gubernur Sulteng. JEF
0 Comments